Tari Serimpi


I. DESKRIPSI TARI SERIMPI

      Tari Serimpi merupakan kesenian yang berasal dari Jawa Tengah yang diiringi oleh gamelan Jawa. Kata Serimpi mengacu pada persamaan kata dari bilangan 4, oleh sebab itu tari serimpi identik dengan jumlah penari 4 orang saja yang semuanya wanita. Keempat penari tersebut merupakan simbol dari 4 unsur yang ada didunia yakni api atau grama, udara atau angin, air atau toya, dan tanah atau bumi. Pada umumnya tari serimpi lebih beraneka ragam dibandingkan tari bedhaya, namun gerak-gerik dan posisi tubuh yang sama dilakukan pula seperti halnya pada tari bedhaya, dimana para keempat penari disiapkan pada bidang bersegi empat yang masing-masing ditempatkan menghadap empat penjuru mata angin.

       Tari serimpi sebaiknya ditarikan dengan penari yang memiliki postur tubuh yang sama. Pada Tarian Serimpi Yogyakarta, umumnya mengisahkan dua hal yang bertentangan, yaitu baik dan buruk, serta benar dan salah, yang melukiskan suatu peperangan, mendekati kategori tarian wayang. Sedangkan pada tari serimpi Surakarta lebih banyak terlihat saling berpengaruh antara keempat penari, yang umumnya tidak ada sangkut pautnya dengan pahlwan-pahlawan tertentu atau dengan kata lain membiaskan masalah yang biasa terjadi dalam kehidupan manusia akibat pertikaian antara akal pikiran dan hawa nafsu.

        Berdasarkan pola garapannya, tari serimpi termasuk ke dalam tari klasik karena dibawakan pertama kali di lingkungan Keraton. Tari Serimpi juga merupakan seni yang adhiluhung serta dianggap pusaka Keraton. Karena hanya ditampilkan di waktu dan tempat tertentu yaitu keraton, maka tari serimpi berdasarkan fungsinya termasuk tari upacara sebagai ritual kenegaraan sampai peringatan naik tahta sultan. Sedangkan berdasarkan bentuk koreografinya, tari serimpi termasuk kedalam tari kelompok, karena penarinya berjumlah 4. Dan pada umumnya busana yang digunakan oleh para penari adalah busana kebesaran pengantin putri. Namun pada perkembangan di era globalisasi ini, busana yang digunakan dalam tari serimpi ini khas yakni kain seredan dan baju tanpa leng.

Gerak tari serimpi sendiri terbagi menjadi 3 bagian, yakni :

1. Gerak Maju Gawang Gerak sikap jalan biasa dengan sikap tangan tertentu menuju tempat pentas dengan cara berbelok kekanan dan kekiri, kemudian diakhiri dengan sikap duduk.
2. Gerak Pokok Pada gerak pokok, penari menyajikan tentang tema tariannya. Kalau inti garapan tariannya adalah berbentuk sajian perang, maka gerakan pokok yang akan ditampilkan akan diakhiri dengan adegan perang.
3. Gerak Mundur Gawang Gerak mundur gawang kebalikan dari gerak maju gawang. Gerakan ini biasanya dilakukan dengan berjalan. Tari serimpi mempunyai ciri menyelipkan senjata di pinggang penarinya, yaitu keris. Dan sebelum melakukan pertunjukan,
4 orang penari tersebut melakukan ritual dahulu dengan menyiapkan sesajen.

          Jika kita perhatikan para penari tari serimpi pada saat pertunjukan seperti terbawa kealam lain, karena dengan durasi 45 sampai 60 menit mereka hanya menari tanpa adanya interaksi dengan penonton. Namun karena adanya faktor internal dan eksternal, maka tari serimpi mengalami perubahan dari segi durasi pertunjukan dan fungsi. Perubahan tersebut terjadi karena adanya penyesuaian kebudayaan ditengah-tengah era globalisasi. Durasi pertunjukannya dari yang awalnya 1 jam menjadi 15 menit, fungsi tarinya bukan lagi sebagai upacara melainkan sebagai hiburan, bisa dipertontonkan dikalangan umum, bukan hanya di keraton saja. Perubahan durasi waktu itu juga termasuk ke dalam tari kemasan, dimana tari kemasan tersebut merupakan hasil pengaruh dari kebudayaan barat. Perubahan seperti itu sah-sah saja, asalkan tidak melanggar pada pakem yang ada. Maksudnya filosofi yang terkandung pada tari serimpi bisa sampai kepada orang yang menontonnya walaupun durasi pertunjukan mengalami perubahan.

II. NILAI KEINDAHAN TARI SERIMPI
  
           Dalam mengamati atau menganalisa nilai-nilai keindahan di dalam tari serimpi, saya menggunakan kriteria sumber keindahan koreografi berdasarkan garapan isi dan yang terdapat pada penari secara kemampuan teknis dan kemampuan memberi isi. Maksud dari kemampuan secara teknis dimana mereka memiliki wiraga, wirama, dan wirasa, Wiraga merupakan kemampuan gerak yang dimiliki oleh seorang penari, yang mana keempat penari tari serimpi dengan lihai melakukan gerakan-gerakan gemulai yang mengalir dengan lembut dan luwes yang di iringi musik gamelan jawa. Tanpa adanya wirama atau kemampuan penari menyelaraskan dengan irama, maka tidak akan tercipta gerakan gemulai yang selaras dan harmonis yang membuat para penonton terkesima.

           Selain itu wirasa atau kemampuan penari menghayati dan mengekspresikan yang dimiliki keempat penari dalam melakukan gerak-gerak tari serimpi. Kemampuan memberi isi yang dilakukan penari terlihat dari penonton yang terbawa kedalam dunia mimpi yang tenang, damai, dan menyenangkan. Berarti keempat penari tersebut mampu menghayati karakter tarian dan mampu mengekspresikan karakter tersebut hingga dapat membuat perasaan nyaman kepada penonton ketika menyaksikan tari serimpi meskipun durasinya lama. Sedangkan sumber keindahan dari koreografi yang berdasarkan garapan isi, tari serimpi memiliki nilai-nilai kehidupan yang terlihat dari tema yang dibawakan yakni mengisahkan antara dua unsur kehidupan antara yang baik dan yang buruk, akal dan nafsu manusia, serta benar dan salah. Pesan moral tersebut disampaikan melalui gerak-gerak gemulai dan luwes yang dilakukan oleh keempat penari tersebut, yang pada dasarnya tari srimpi terdapat dua macam gesture yaitu gesture sosial dan gesture ritual.

            Gesture sosial bermakna secara lahiriah sedangkan gesture ritual mengarah pada makna batiniah, dimana gesture ritual tersebut memiliki simbol dan makna sebagai upaya seorang penari untuk berkomunikasi dengan realitas tinggi dengan tujuan untuk menyingkap rahasia tentang keberadaannya, menuju jalan mistik yang akhirnya menuju pada persatuan dengan Tuhan. Selain itu, komposisi penari juga memiliki makna bilangan 4 merupakan lambang dari arah mata angin yang akan membuat manusia sadar untuk menjalani kehidupan didunia ini dan menebarkan kebaikan setiap saat, serta menjauhkan diri dari segala yang mengakibatkan kerusakan lingkungan dan sebagainya. Maka tari serimpi termasuk kedalam seni yang adihulung yang menjadi sumber untuk menggali kearifan kehidupan.

Komentar

Postingan Populer